Aku

malam menyapaku lagi

nyalakan komputer dihabisnya hari

disaat rumah rumah tak lagi bersuara

sepulang dari jalan yang sudah menyepi

aku duduk lagi disini

di kamar yang jadi gerbang

menggapai titik-titik yang tersebar

dari layar datar persegi

melihat beberapa prosa yang pernah kubuat...

dan kutemukan namamu

dan seperti biasa juga,

aku mengembalikan ingatan

dengan menatap layar di hadapan.

maka mengalirlah cerita seabad yang lalu,

tentang peradaban yang mulai tua.

tentang hidup yang semakin hari semakin mengirimkan luka.

tentang pengkhianatan terhadap perasaan.

aku duduk kembali disini,

mengulang kepahitan yang sama.

mengulang rasa sepi yang sama.

bersama huruf-huruf yang tak pernah menjadi tua.

hingga mentari kembali lagi.