Keikhlasan Idul Adha

Written By Footnote on 14/01/12 | 13.15

Idul adha ini, aku menerima sepotong sms dari seorang teman…Selamat hari raya Idul Adha 1428H, semoga keikhlasan (berkurban) menjadi bagian dari keseharian kita…
Aku tertegun. Wow, bagus betul?? Sejauh ini berkurban sudah seperti jadi rutinitas tahunan yang wajib dilakukan, tanpa perlu dipertanyakan keikhlasannya. Aku malah nyaris lupa bahwa dibutuhkan sepotong keikhlasan dalam berkurban. Well, memang kehidupan duniawiku kini, seakan menengelamkanku dalam kesibukan duniaku sendiri.
Aku berpikir. Halah…basi!! Aku sering sedih karena sulit bagiku untuk ikhlas, untuk menerima banyak kenyataan hidup yang tak sesuai harapan, untuk memahami bahwa dibutuhkan banyak ikhlas untuk merasa bahagia…since people said that happiness is not about get what you want, but like what you get…

Ikhlas – memang bukan gue banget…hatiku terlalui banyak masalah dan hatiku sempit oleh banyak luka emosi.

Jadi? Rasanya aku harus berusaha memperbesar hatiku, berupaya menyembuhkan luka batinku agar aku bisa menempatkan, sepotong iklhas dalam keseharianku. Idul Adha kini, mengingatkanku tentang hal itu.

0 komentar:

Posting Komentar

No Rasis, No Anarkis