Ketika Si "Aku" Jatuh Cinta

Written By Footnote on 14/01/12 | 13.20

Dulu pernah aku berdiam dalam kata-kata
mencoba bernegosiasi dengan logika
yang tak hentinya memprotes agar aku berhenti mencintaimu
Sebab cinta yang tak berbalas itu taik kucing
tetapi tetap saja aku mencintaimu
Dengan lapang dada aku menyaksikan
kau kawin dengan bulan
kau kawin dengan angin
kau  kawin dengan kupu-kupu
kau kawin dengan kembang bakung
bahkan kau juga kawin dengan matahari

Lantas kau terbakar hangus jadi debu
tetapi tetap saja aku mencintaimu
Seperti seekor burung yang tercecer dari kelompoknya
aku menepi di pucuk angin
Dan bernyanyi sendiri sembari menggenggammu dalam mimpi

Susah payah logika meyakinkanku
bahwa ombak takkan pernah menetap di daratan
Meski memang sekali-kali ia mengunjungi sepasang batok kelapa
tapi cuma mau mengembalikan botol Aqua dan plastik Chiki yang tercecer
ketika kau mengunjunginya di samudra
tetap saja aku mencintaimu

Lama aku berdiam dalam senyap,
menjauh dari kata-kata,
bermusuhan dengan logika
Terlalu lama mereka menyiksaku; memakiku; idiot!
Padahal kesalahanku cuma satu: jatuh cinta padamu!

Hai! Aku si idiot,  jatuh cinta padamu
Dan aku bahagia.
Peduli apa!

0 komentar:

Posting Komentar

No Rasis, No Anarkis