kutulis luka diatas batu kali
ketika banjir duka luap menggenang
lalu kubakar rinduku pada wajah kuali
ketika ingatanku padamu erang meradang
telah kupuisikan auramu dipalung relung
entah terurai entah itu tergulung
mungkin benak kalut mulai mengusut
ketika luka tak lagi mampu terbalut
kupintal lembaran pesonamu
menjadi penutup aurat rindu
lalu kurangkai mawar dan melati
mungkin bisa meredam dendam belati
urai tirai dibalik jeruji
mungkin sinar dapat tersemai
genggam secercah diujung jemari
penabuh gendang direkah hari
July 24, 2007, 12:08:45 PM
ketika banjir duka luap menggenang
lalu kubakar rinduku pada wajah kuali
ketika ingatanku padamu erang meradang
telah kupuisikan auramu dipalung relung
entah terurai entah itu tergulung
mungkin benak kalut mulai mengusut
ketika luka tak lagi mampu terbalut
kupintal lembaran pesonamu
menjadi penutup aurat rindu
lalu kurangkai mawar dan melati
mungkin bisa meredam dendam belati
urai tirai dibalik jeruji
mungkin sinar dapat tersemai
genggam secercah diujung jemari
penabuh gendang direkah hari
July 24, 2007, 12:08:45 PM
0 komentar:
Posting Komentar
No Rasis, No Anarkis