musim apa engkau disana sayang?"
musim hujankah?"
disini musimku adalah kemarau
mudah-mudahan tak angin meniupnya kesana
musim hujankah?"
disini musimku adalah kemarau
mudah-mudahan tak angin meniupnya kesana
hutan apa engkau disana?"
mudah-mudahan tropis
disini aku hanya sabana
tinggal kemarau membakarnya
mungkin musim hujanku
tak terserap ditanahmu
mungkin sapaan anginku
tak mengurai tirai jendelamu
di detik kesepuluh
melewati jam keenam
aku membisikanmu pada sang malam
mungkin berkobar api yang kusuluh
aku pernah datang padamu
dengan berkelambu sekuntum tulus
mencibir dosa yang teramu
tak tercecer akal bulus
tapi senyummu diluar sana, terbang
ke dunia paling nisbi.
mudah-mudahan tropis
disini aku hanya sabana
tinggal kemarau membakarnya
mungkin musim hujanku
tak terserap ditanahmu
mungkin sapaan anginku
tak mengurai tirai jendelamu
di detik kesepuluh
melewati jam keenam
aku membisikanmu pada sang malam
mungkin berkobar api yang kusuluh
aku pernah datang padamu
dengan berkelambu sekuntum tulus
mencibir dosa yang teramu
tak tercecer akal bulus
tapi senyummu diluar sana, terbang
ke dunia paling nisbi.
0 komentar:
Posting Komentar
No Rasis, No Anarkis